Jangan menyalahkan
Lebih baik mengakui peran Anda dalam masalah-masalah perusahaan dan berkontribusi pada sollusi ketimbang menyalahkan management atau rekan kerja Anda.
Begitu Anda melihat diri Anda mengendalikan masa depan Anda, Anda dapat mengubah percakapan dengan rekan kerja, dengan mengatakan, “Kita perlu melakukan yang terbaik untuk membuat bisnis ini jalan atau kita akan berada dalam masalah besar,” tutur Maren Showkeir.
Tinggalkan Gosip dan Kerja
Kirim pesan kepada rekan kerja tentang prioritas-prioritas dengan konsentrasi pada tugas-tugas yang sedang dikerjakan, ketimbang menyebarkan informasi spekulatif.
“Jika Anda menghabiskan waktu berspekulasi tentang apa yang akan terjadi berikutnya, Anda akan mendapatkan hasil buruk,” kata Maren Showkeir.
Dapatkan Cerita yang Benar
Hindari keresahan yang tak perlu dengan mendekati kolega yang bisa dipercaya untuk mencari tahu kondisi yang sebenarnya tentang perusahaan Anda.
“Kita mudah terjebak dengan ‘bagaimana kalau’. Saran saya adalah, pergi dan cari tahu apa yang dikettahui manager dan bos Anda, dan pikirkan bagaimana caranya mempersiapkan masa depan Anda,” saran Maren Showkeir.
Jangan Berperan sebagai Korban
Tahu masalah-masalah dalam perusahaan Anda tak akan mendatangkan kemajuan kecuali jika Anda mengikutinya dengan solusi-solusi strategis.
“Jadi bagian dari organisasi berarti punya informasi, menimbangnya dengan akal sehat, dan bertindak,” kata Jamie Showkeir.
Pikirkan Gambaran Besar
Selama masa-masa sulit, kolaborasi lebih penting dibanding masa-masa sebelumnya. Jadi, akan bijaksana jika Anda mengesampingkan persaingan demi masa depan perusahaan Anda.
“Jika Anda bekerja bersama, Anda akan punya kekuatan dari banyak pikiran untuk menyelesaikan pekerjaan. Kolaborasi benar-benar cara kuat untuk menguatkan bisnis dan tidak merasa sendiri dan kewalahan dengan semua pekerjaan di depan mata,” lagi-lagi Maren Showkeir menegaskan.
Jadi Pendengar, Bukan Pembicara
Ingat, apa yang tidak diucapkan ketika rapat sama pentingnya dengan apa yang ada dalam agenda. Jika kita tidak mendiskusikan kerisauan-kerisauan dan rasa takut, kita kehilangan 2/3 dari apa yan relevan untuk sukses banyak.
Punya Harapan
Di tempat kerja, putus asa benar-benar tidak disukai. Coba focus pada kemungkinan yang lebih baik di masa depan.
“Apakah Anda lebih suka mempertaruhkan masa depan dengan harapan-harapan dan optimisme atau ditarik dan diseret ke dalamnya?” Cara Anda menjawab pertanyaan ini akan menentukan perilaku dan sukses kita dalam bekerja dengan orang lain.
:: Aura, Edisi 37/Th. XIII/Minggu ke-1/Oktober 2009 ::
0 Response to "Karier Sukses dengan Taktik Cerdik"
Posting Komentar