Tiga Mukjizat

Tiga orang alim, terdiri dari seorang uskup, seorang biksu dan seorang rabi sedang berdiskusi tentang pengalaman mereka memperoleh mukjizat. 

”Well,” kata uskup, ”Saya mempunyai pengalaman pribadi tentang mukjizat. Ceritanya, waktu saya mendaki Gunung Alpen bersama teman-teman, kami keruntuhan salju. Semua teman saya sudah terkubur salju. Saat itu juga sebuah batu besar menggelinding dan hendak menimpa saya. Saya langsung berdoa pada Tuhan, dan tiba-tiba saja batu besar itu berhenti. Akhirnya saya selamat.”

”Luar biasa! Mengagumkan!” kata dua teman bicaranya.

”Well,” kata biksu, ”Suatu hari saya berlayar dengan perahu yang amat kecil bersama para pengikut saya di Laut Cina Selatan. Tiba-tiba datang badai. Perahu kami orang terombang-ambing sebelum membentur karang hingga akhirnya karam. Kami orang terapung-apung di lautan. Dalam keadaan seperti itu, saya berdoa pada Tuhan, lalu mendadak kami orang menemukan rakit. Badai pun reda dan kami orang selamat.”

”Well,” kata rabi, ”Itu luar biasa! Tetapi saya juga mempunyai pengalaman yang lebih dramatis. Saya sedang dalam perjalanan pulang dari perayaan Sabbath di Sinagoga. Kalian tahu, dalam perayaan seperti itu, seorang Yahudi tak boleh membawa uang sama sekali. Nah, di pinggir jalan, saya menemukan kotak kecil yang indah. Ketika dibuka, kotak itu penuh lembaran 50 poundsterling. Saya tak mungkin menyentuhnya, bukan? Menyedihkan sekali! Saya segera berdoa pada Tuhan. Dan coba tebak apa yang terjadi?! Tiba-tiba hari itu langsung berubah menjadi hari boleh membawa uang!”

0 Response to "Tiga Mukjizat"

Posting Komentar