DIA MEMANG BODOH

Waktu lulus-lulusan kelas tiga SMP, kita semua merayakan dengan bersuka cita. Murid-murid terlihat sumringah, setelah belajar-berusaha-berdoa dengan sungguh-sungguh tentunya selama sebulan penuh. Mulai dari tes pra-ebta, ebta, dan ebtanas.

Pesta perayaan di siang itu pun dimulai. Dan kami mulai coret-coretan dengan pilox. Di antara, kegembiraan kami yang berlimpah-limpah itu, aku melihat seseorang anak. Nama anak itu Ope, nama panggilan sih, nama aslinya Taufik. Dia tidak berada di gerombolan kami, melainkan menyendiri dan duduk seraya menerawang tatapan (cieile, puitis betul bahasanye).

Biar jelek-jelek dan tukang pengganggu, gue juga punya rasa solidaritas tinggi. Makanya, melihat semua itu, gue langsung menghampiri Ope yang sedang duduk termangu seorang diri.

Menyapanya gue berkata, “hai, Ope, lu nggak ikutan gabung sama kita-kita di sana?”

Ope dengan tatapan nanarnya melihatku, dan melihat arah yang ditunjukkan telunjukku. Aku duduk di sampingnya dan kemudian dia menyerahkan selembar kertas padaku. Ow, ternyata lembar nilai ebtanas. Bujuk, terkejut gue melihat rapornya. Nggak ada item-itemnya itu angka-angka. Merah semua. Gue punya perasaan buruk soal itu.

“Gue nggak lulus, Noel,” tukasnya pelan.

Gue diem aja mendengar curhatannya. Tapi tak ada air mata keluar dari pipinya. Mata merah pun tidak. “Terus lu bakal tetep sekolah di sini ya?” tanyaku sedikit bloon dengan mimik wajah yang dibuat-buat seolah-olah sedang bersedih (maklum kemampuan akting gue sedikit terasah).

“Iyaiyalah, bego lu!” hardiknya. Bujuk, biar sedih bisa juga nih anak galak.

“Orangtua lu udah tau lu nggak lulus?” tanyaku lagi.

“Belum,” jawabnya, “tapi bakalan gue beri tahu dengan gegap gempita.”

“Lho kok?”

“Iya, soalnya belakangan ini, bapak ibu kebingungan nyari duit buat gue masuk SMA.”

“Hubungannya?”

“Gue yakin mereka nggak bakal marahin gue, soalnya dengan tidak lulusnya gue maka mereka bisa menghemat biaya masuk SMA gue.”

Jawaban tolol. Langsung gue tinggal minggat ini anak geblek. Dasar oon! Mati aja luh...

0 Response to "DIA MEMANG BODOH"

Posting Komentar