Hantu Beduk Ashar

Dua-tiga hari lalu, kantorku dihebohkan kasus munculnya putih-putih di tempat parkir. Empat orang melihatnya, Eti, Putri, Lia dan Aconk. Putih-putih yang dilihat keempat orang itu dianalisa sebagai hantu yang lewat tempo adzan asar tengah bertalu-talu. Padahal keempat-empat orang tadi itu tak melihat persis-persis. Yang menjadi tertuduh adalah aku. Hal ini diperkuat, menurut pengakuan Eti, yang melihatku berjalan ke wc (lewat parkiran).

Kisah ini disampaikan keesokan harinya, berarti satu-dua hari lalu, sama Yoga. Waktu itu ia cerita dengan mimik yang menyeramkan (ini memang sudah dari sononya) di lantai dua. Ada aku, Ratino, Iyem aka Deti, dan Trimbil. Mendengar cerita itu, hatiku langsung berdegub kencang. Waduh, ada setan! Tapi sesudah kuperhati-hatikan dengan seksama, sepertinya itu bukan cerita hantu deh.

"Itu aku, mas," tukasku.

Hebohlah mereka dalam derai tawa.

Kejadiannya yang sebetulnya begini. Sehari sebelum kisah ini beredar. Aku keluar lewat jendela. Kemudian aku pergi ke WC. Sesudahnya aku naik ke lantai dua. Abis waktu itu saya pusing dan ngantuk. Ketimbang tertidur aku naik dan ketawa-ketiwi sama tiga orang yang ada di sana, Iyem, Ratino, sama Trimbil. Turun dari sana aku lewat tempat yang sama. Dan memang tak ada yang mendengar suara langkahku, sebab aku tak memakai alas kaki.

Yang menjadi keheran-herananku, masa' aku diidentifikasi sebagai hantu. Padahal aku kan keren. Yah, setidak-tidaknya misteri tentang hantu beduk ashar sudah terkuak, dan tak ada yang mesti ditakutkan. Meski keempat orang itu belum mengetahuinya. Hahaha...
(Lilih Prilian Ari Pranowo)

0 Response to "Hantu Beduk Ashar"

Posting Komentar